Jelang dua tahun pemilihan umum (Pemilu) 2024, sejumlah elit partai politik mulai melakukan safari dan penjajakan politik ke sejumlah kalangan partai, tokoh agama hingga masyarakat. Salah satu yang turut menjadi sorotan dalam kegiatan safari politik yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. AHY, sosok yang digadang gadang dimajukan Partai Demokrat sebagai calon presiden (Capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, mulai melakukan safari ke sejumlah elit partai politik lain.
Tentunya, hal itu dilakukan putra Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu untuk membangun mitra koalisi dan penjajakan dalam mencari dukungan parpol lainnya. Adapun, AHY telah melakukan pertemuan dengan dua orang ketua umum partai politik. Yakni, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Tentu, hal itu dilakukan AHY untuk menjalin komunikasi yang lebih intens dengan pimpinan partai tersebut.
Pada Selasa (29/3/2022) lalu, AHY dan sejumlah elit Partainya bersilahturahmi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Dikesempatan itu, AHY mengaku bersyukur dan bergembira bisa menyambung silaturahim dengan Surya Paloh dan jajaran elit Partai NasDem. Ia mengaku, mendapat sejumlah masukan dan pandangan terkait pengalaman Surya Paloh yang telah lama malang melintang di dunia perpolitikan Indonesia.
"Saya sendiri sebetulnya sudah cukup lama ingin berdiskusi tentunya mendengar pandangan dari Bapak Surya, NasDem sebagai pemimpin politik dan juga telah malang melintang di dunia politik. Bukan hanya sebagai politisi tapi juga sebagai negarawan," kata AHY. AHY juga mengatakan, bahwa pertemuan antara dirinya dengan Surya Paloh berlangsung sangat cair dan penuh kekeluargaan. Apalagi, ia menyampaikan bahwa sang ayah, SBY dan Surya Paloh memiliki kedekatan kekerabatan yang telah terjalin sejak lama. "Karena teman teman cukup banyak memiliki rekam jejak sejarah, Pak Surya Paloh juga bersahabat dengan Pak SBY, dan keluarga besar demokrat partai Nasdem, juga tentunya memiliki berbagai kebersamaaan selama ini," ungkap AHY.
Dan lanjut AHY, Surya Paloh menyampaikan bagaimana melihat politik ke depan. Terutama dalam menghadapi pertarungan politik di Pemilu 2024. AHY menyebut, Partai Demokrat Partai NasDem memiliki cita cita yang sama dalam mewujudkan Pemilu yang sukses. Pria kelahiran Bandung 43 tahun lalu itu pun tak menampik soal keinginan agar Demokrat NasDem bisa melakukan penjajakan koalisi bersama di Pemilu 2024.
"Ini juga merupakan sebuah…apa ya, Artinya kita bersepakat ingin mencapai tujuan besar. KIta ingin sukses dalam Pemilu termasuk juga jika ada jalan dan peluang bagi Nasdem dan Demokrat untuk memiliki peran peran yang strategis dan besar ke depan," jelas AHY. Pada Sabtu (7/5/2022) lalu, Agus Harimurti Yudhoyono melakukan kunjungan silahturahmi ke kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di Widya Candra, Jakarta. Dalam kunjungan kali ini, AHY tampak didampingi oleh sang istri, Anissa Pohan. Tak ada jajaran elit Partai Demokrat yang hadir dalam pertemuan itu.
Mengambil momen hari raya Idul Fitri 1443 H, AHY bersama Anissa Pohan bersilahturahmi ke Airlangga dan istri, Yanti K. Isfandiary. Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup selama kurang lebih 30 menit. Adapun sejumlah hidangan cemilan seperti lumpia, dan jajanan pasar menjadi teman pertemuan kedua ketua umum parpol itu. Usai pertemuan, Airlangga sempat mengomentari pakaian yang dikenakan AHY dalam pertemuan itu. Dimana, ada perpaduan warna biru dan kuning.
Kedua warna itu memang menjadi ciri khas dari dua partai tersebut, yakni Partai Golkar dengan warna kuning dan Partai Demokrat dengan warna biru. Dalam kesempatan itu, AHY menyampaikan maksud kedatangannya dalam rangka bersilahturahmi dengan Airlangga dan keluarga. Ia juga berharap, bahwa silahturami bisa terjalin tidak hanya pada momen lebaran. Namun, terus berlanjut dikemudian hari.
"Kami ingin terus membangun silahturahim tentu juga bukan hanya disituasi Lebaran tetapi setiap saat komunikasi kami berjalan dengan baik," kata AHY. Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute ini mengatakan, pertemuan dengan Airlangga juga membicarakan hal hal yang humanis, seperti tentang keluarga dan anak anak. Menurutnya, ketika tokoh politik bertemu, tak melulu membicarakan soal politik. Pembicaraan tentang kekeluargaa juga merupakan hal yang baik dalam menjalin komunikasi.
"Intinya, Insya Allah kalau tokoh partai politik selalu bersilaturahim tidak selalu urusan politik tentunya ya, tapi urusan urusan humanis, kekeluargaan seperti ini juga membangun semangat yang baik juga ke depan," ungkap AHY. Airlangga juga menyampaikan, bahwa partainya membuka peluang berkoalisi dengan Partai Demokrat. Apalagi, kata Airlangga, partainya sangat lancar berkomunikasi dengan Partai Demokrat.
Bahkan, Airlangga mengklamim partai berlambang pohon beringin itu tak punya hambatan jika berkomunikasi dengan partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu. Airlangga pun tak menampik jika Partai Golkar akan berkoalisi dengan Partai Demokrat pada Pemilu 2024, mendatang. Ia menyebut, bahwa pengalaman partai Golkar mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ayah AHY dalam Pilpres sebelumnya, menjadi modal kuat dalam membangun koalisi.
"Oalah, kan berpengalaman juga. Partai Golkar mendukung ayahnya beliau (AHY). Jadi sudah ada track record," jelas Airlangga. Pada Sabtu (7/5/2022) malam, AHY mengunggah foto kebersamaannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto itu diunggah melalui akun media sosial twitter AHY @AgusYudhoyono. Dalam unggahannya, AHY menyampaikan selamat ulang tahun kepada Anies Baswedan yang berulang tahun ke 53.
Tak hanya itu, AHY yang juga lawan politik di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu, mendoakan Anies agar diberi kesuksesan dalam memimpin masyarakat di DKI Jakarta. "Selamat Ulang Tahun Mas @aniesbaswedan. Semoga Mas Anies selalu diberikan keberkahkan dan kesuksesan dalam memimpin masyarakat DKI Jakarta yang begitu dinamis. Sebagai teman diskusi, saya yakin Mas Anies mampu membawa Jakarta semakin sejahtera dan semakin bahagia warganya," tulis AHY dalam unggahannya itu. Belakangan memang santer soal hasil survei yang mensimulasikan duet Anies Baswedan AHY dalam Pilpres 2024. Dimana, hasilnya menunjukan bahwa peluang kemungkinan simulasi pasangan Anies AHY menang melawan Prabowo Puan Maharani.
Survei Indikator Politik April 2022 mengungkap elektabilitas bakal calon presiden di Pemilu 2024. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi bakal capres di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 26,7 persen. Disusul, Ketua Umum Gerindra mengekor di urutan kedua dengan elektabilitas 23,9 persen, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 19,4 persen. Sedangkan, nama AHY berada di papan tangah dengan 3,2 persen. Lalu disusul di bawahnya ada politikus Gerindra Sandiaga Uno 2,4 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,4 persen.
Berikutnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 1,9 persen, Mensos Tri Rismaharini 1,3 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 1,1 persen. Sedangkan, untuk elektabilitas Partai Demokrat masih berada di papan tebgah dengan 9,1 persen. Posisi puncak masih ditempati PDIP di 23,7 persen, Partai Gerindra 11,4 persen, Golkar 10,9 persen dan PKB 9,8 persen.
Selanjutnya, PKS 5,5 persen, NasDem 3,9 persen, PPP 3,3 persen, Perindo 2,1 persen, PAN 1,1 persen. Partai yang elektabikitasnya di bawah 1 persen ada Hanura, Berkarya, PSI, PBB, Garuda dan partai lainnya 0 persen. Responden yang tidak menjawab atau tidak tahu 17,5 persen.
Hasil survei Charta Politika Indonesia juga menunjukan elektabilitas AHY sebagai calon presiden 2024 masih diangka 3,4 persen. Hal itu masih kalah jauh dari tiga nama besar yang memiliki elektabilitas tinggi seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Hal menarik juga muncul dari hasil survei Charta Politika, dimana nama AHY juga muncul sebagai calon wakil presiden 2024. Hasilnya, AHY memperoleh suara 7,3 persen.
Namun, hasil itu masih kalah dibandingan nama Sandiaga Uno dengan 25,4 persen, Ridwan Kamil 16,4 persen, Khofifah Indar Parawansa 8,9 persen dan Puan Maharani 6,1 persen. Berdasarkan survei yang dilakukan 10 17 April 2022 itu, Partai Demokrat juga masih berada di papan tengah dengan tingkat elektabilitas sebesar 7,0 persen. Angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan PDIP yang masih unggul dengan elektabilitas 24,7 persen. Gerindra di posisi kedua dengan 11,9 persen.
Sedangkan, PKB menyalib posisi Golkar di posisi ketiga dengan elektabilitas mencapai 9,8 persen. Kemudian di bawah Golkar ada PKS di posisi kelima dengan 7,7 persen, Nasdem 5,1 persen, PPP 2,0 persen, dan PQN 1,5 persen. Sementara, di bawah sembilan partai yang masuk parlemen tersebut, beberapa di antaranya ada Perindo, Gelora, Hanura, Ummat, PSI, dan PBB dengan tingkat elektabilitas di bawah 1 persen.