Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta hadir dengan latar sejarah di masa penjajahan Belanda dengan latar tahun 1613-1646 yang pada saat itu, sedang dipimpin oleh Kerajaan Mataram. Film Indonesia yang pertama kali tayang pada 23 Agustus 2018 ini, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini menceritakan tentang perjuangan Raden Mas Rangsang yang harus mengorbankan cinta sejatinya karena tahta.

Antara Tahta, Perjuangan dan Cinta!

Diangkatnya Raden Mas Rangsang Sebagai Sultan Agung

Raden Mas Rangsang adalah anak dari Sultan Agung Panembahan Hanyokrowati. Pada suatu hari ayahnya dikabarkan wafat karena kecelakaan saat sedang berburu di hutan Krapyak. Raden Mas Rangsang yang masih cukup belia akhirnya diangkat sebagai Sultan Agung.

Sultan Agung yang Harus Merelakan Cinta Sejatinya

Dengan diangkatnya sebagai Sultan Agung, ada banyak sekali yang harus ia dikorbankan, termasuk kisah asmaranya. Sebenarnya Raden Mas Rangsang telah memiliki kekasih bernama Lembayung, anak dari seorang yang dinilai memiliki kasta rendah. Ia ingin menjadi rakyat biasa dan bisa menikahi pujaan hatinya. Namun, takdir berkata lain. Ia harus  naik tahta dan menggantikan peran ayahnya. Hal itu membuatnya harus meninggalkan Lembayung dan menikah dengan gadis bangsawan bergelar Ratu Batang yang dianggap lebih pantas mendampingi Sultan Agung.

Perjuangan Sultan Agung di Masa Kepemimpinan

Sebagai remaja, Raden Mas Rangsang tak jarang diremehkan kemampuannya sebagai seorang pemimpin. Pada kondisi seperti itu, tentunya bukan hal yang mudah untuk menjalankan tugas kepemimpinannya. Ditambah lagi ia harus menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai berai karena VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang merupakan kongsi dagang Belanda yang didirikan pada tahun 1602.

Sultan Agung juga sangat menentang VOC karena niat buruknya menguasai perdagangan rempah-rempah Indonesia yang banyak merugikan rakyatnya. Ditambah lagi karena VOC tidak memenuhi perjanjian dagang dengan Mataram. Mereka malah membangun benteng sekaligus kantor dagang di Batavia. Jelas saja Sultan Agung Marah dan memulai peperangan yang merenggut banyak prajurit Mataram.

Pemeran Sultan Agung: Antara Tahta, Perjuangan dan Cinta

Dalam film ini Sultan Agung diperankan oleh dua pemain yaitu Marthino Lio sebagai Sultan Agung remaja dan Ario Bayu sebagai Sultan Agung Dewasa. Sementara itu, Lembayung remaja diperankan oleh Putri Marino dan Lembayung Dewasa diperankan oleh Adinia Wirasti. Selain itu, aktris dan aktor senior seperti Deddy Sutomo, Christine Hakim, dan Meriam Bellina juga terlibat dalam pembuatan film ini. Tak tanggung-tanggung, biaya untuk membuat film ini mencapai 15 miliar rupiah. Untuk mensupport film ini disutradarai Hanung Bramantyo tak segan mengeluarkan dana senilai 2,5 miliar dari kantongnya sendiri. Selain itu ada 600 figuran yang dilibatkan pada film ini.

Akankah Sultan Agung & Lembayung akan kembali bersatu dan hidup bahagia? Temukan jawabannya di aplikasi VIU. Download aplikasinya sekarang dan dapatkan akses menonton film seru lainnya sepuasnya tanpa batas!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *