Ibu dari pelaku penembakan sekolah yang menewaskan 19 anak dan dua guru di Texas menyebut putranya "bukan orang yang kejam." Dilansir , Adriana Reyes mengatakan dirinya terkejut mengetahui bahwa Salvador Ramos menembaki anak anak di Sekolah Dasar Robb di Uvalde pada hari Selasa (24/5/2022) lalu. Beberapa menit sebelum pembantaian, Ramos bahkan sempat menembak neneknya.
Reyes ingat terakhir kali berbicara dengan putranya pada hari ulang tahunnya ketika dia berencana untuk memberinya kartu dan boneka mainan Snoopy. Sang ibu membantah klaim bahwa mereka memiliki hubungan yang buruk. Tetapi ia mengakui bahwa putarnya adalah seorang penyendiri yang tidak memiliki banyak teman.
"Putra saya bukan orang yang kejam." "Saya terkejut dengan apa yang dia lakukan," katanya kepada MailOnline. "Saya berdoa untuk keluarga para korban."
"Saya berdoa untuk semua anak yang tidak bersalah itu." Ramos ditembak mati oleh petugas setelah melakukan aksinya. Mengenai ibunya yang ditembak, Reyes mengatakan dia akan merawat sang ibu ketika dia kembali ke rumah.
Berbicara dari rumah sakit, Reyes menceritakan bagaimana ibunya bisa memegang tangannya tetapi tidak bisa tersenyum. Wanita tua itu dilaporkan dalam kondisi kritis. Salvador Ramos, pelaku penembakan di sebuah sekolah dasar di Texas, AS, dikenal "tidak ramah" menurut mantan rekan kerjanya.
Sementara itu, mantan teman sekelasnya mengklaim Ramos diintimidasi di sekolah, melaporkan. Informasi mulai muncul tentang remaja berusia 18 tahun yang membunuh sedikitnya 19 anak, 2 guru, dan menembak neneknya setelah menyerbu sebuah sekolah dasar Texas pada hari Selasa (24/5/2022). Dua korban dewasa yaitu guru wanita yang sudah menikah, Eva Mireles (44), dan Imra Garcia (46), yang secara heroik kehilangan nyawa mereka karena berusaha melindungi anak anak sekolah.
Keponakan Imra Garcia menyebut bibinya, seorang ibu dari empat anak, sebagai "pahlawan". Beberapa siswa korban yang kehilangan nyawanya juga kini telah disebutkan identitasnya. Mereka di antaranya adalah Xavier Lopez (10), Eliahana 'Elijah Cruz' Torres (10), Rogelio Torez, Amerie Jo Garza, Neevah Bravo, Uziyah Garcia.
Orang tua lainnya telah melaporkan anak anak mereka hilang termasuk Annabelle Rodriguez yang berusia 10 tahun. Ramos, yang masuk ke SD Robb di Uvalde dengan mengenakan pakaian militer, ditembak mati oleh polisi pada hari yang sama. Berbicara dengan Washington Post, teman sekels Ramos di SMA, Nadia Reyes, berkata:
"Dia memposting video di Instagram nya di mana polisi berada di sana dan dia berkata kasar kepada ibunya dan sang ibu mengatakan dia ingin mengusirnya." "Ramos berteriak dan berbicara dengan sangat agresif pada ibunya." Seorang mantan teman sekelas pelaku, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia cukup "dekat" dengan Ramos dan bermain Xbox dengannya.
Dia mengklaim bahwa Ramos diintimidasi di sekolah karena pakaian yang dia kenakan dan hal itu menyebabkan dia bolos kelas. Teman sekelasnya mengatakan kepada CNN: "Dia jarang masuk sekolah, seperti, perlahan lahan putus sekolah."
Sang teman mengatakan bahwa dirinya dan pelaku perlahan lahan menjadi jarang bertemu dan hanya sesekali berkomunikasi melalui pesan di Xbox. Ramos dilaporkan mendapatkan pekerjaan di restoran Wendy di Uvalde. Sang manajer mengatakan dia bekerja di sana selama setahun, sebelum akhirnya berhenti April lalu.
Seorang manajer di Wendy's, Adrian Mendes, mengatakan kepada The New York Times bahwa Ramos sering menyendiri dan tidak ramah. "Anda tahu bagaimana orang orang saya berbicara satu sama lain dan ramah?" "Tapi dia tidak seperti itu. Tidak ada yang benar benar mengenalnya."
Mendes kemudian mengatakan kepada CNN bahwa Ramos lebih banyak menyendiri. Dia merasa seperti tipe pendiam, orang yang tidak banyak bicara. Dia tidak terlalu bersosialisasi dengan karyawan lain.
"Dia hanya bekerja, dibayar, dan datang untuk mengambil ceknya." Kemudian hanya empat hari sebelum kejadian, Ramos mengirim gambar pistol dan ranselnya yang penuh dengan 5,56 peluru kepada teman yang sering ia ajak bermain di Xbox. "Ramos mungkin memiliki tujuh magazine," kata tema itu.
"Saya bertanya kepadanya seperti: 'Bro, kenapa kamu punya ini?' dan dia menjawab, 'Jangan khawatir tentang itu'." Ramos, yang berasal dari North Dakota dan baru saja pindah ke Texas, mendapatkan dua senjata pada ulang tahunnya yang ke 18 baru baru ini, lapor Daily Beast. Senator negara bagian Roland Gutierrez juga mengatakan bahwa media sosial si pelaku penuh dengan gambar senjata barunya.
Ramos sempat menandai seorang wanita tak dikenal di salah satu foto dan mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki "rahasia". Wanita itu kemudian menulis di Instagram Story nya bahwa dia tidak tahu siapa Ramos dan dia juga khawatir tentang postingan senjata itu. "Dia orang asing, saya tidak tahu apa apa tentang dia," tulisnya dalam Instagram Story yang sekarang sudah dihapus.
"Saya sangat menyesal untuk para korban dan keluarga mereka, saya benar benar tidak tahu harus berkata apa." "Satu satunya alasan saya menanggapinya adalah karena saya takut padanya." "Saya berharap saya tetap terjaga untuk setidaknya mencoba meyakinkan dia untuk tidak melakukan kejahatannya."
"Saya tidak tahu." Akun Instagram Ramos sendiri kini telah dihapus.